PUSARAN.CO-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ditiga lokasi di Kota Kendari yakni Pasar Mandonga, Gudang Bulog dan Hypermart The Park Kendari. Sidak ini dilaksanakan guna memastikan stok dan harga ketersedian barang kebutuhan pokok jelang ramadhan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra Siti Saleha mengatakan, pemantauan harga dan ketersedian barang kebutuhan pokok tersebut turut dihadiri oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID) dan perwakilan Bank Indonesia (BI).
“Dalam sidak kali ini kita lakukan pemantauan di tiga titik yakni pasar mandonga, gudang bulog dan hypermart untuk memantau harga dan ketersediaan stok di pasaran. Alhamdulillah untuk stok semua aman tersedi” kata Siti Saleha usai Sidak pasar, Kamis (16/3).
Dia menjelaskan, saat ini berdasarkan hasil pemantauan untuk stok masih sangat tersedia sementara untuk harga ada yang naik dan ada yang turun. Harga yang mengalami kenaikan di pasar tradisional yakni cabe rawit yang mencapai angka 50 persen. Kenaikan harga cabe rawik karena stoknya memantang kurang.
“Untuk cabe sendiri memang sumbernya dari lokal, jadi tidak ada pasokan dari sulawesi selatan. Itu, yang mengalami kenaikan harga. Bahkan kisaran harganya sekarang sudah naik Rp70 ribu dari harga normalnya Rp35 ribu,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk harga daging di pasar tradisional kini mencapai Rp135 ribu perkilo, harga ini terbilang masih stabil. Sementara untuk harga daging beku di hypermart Rp80 ribu perkilo dan stoknya cukup tersedia sampai lebaran mendatang, begitupun ayam beku masih sangat tersedia.
“Kemudian untuk harga bawang Rp35 ribu perkilo, jadi masih kategori normal. Kalau secara umum masih stabil, terjangkau dan aman bagi masyarakat. Sementara ikan kembung Rp35 ribu perkilo dan telur ayam Rp55. Kedua komoditas ini ada kenaikan tapi hanya berkisar 2 sampai tiga ribuan,”tandasnya.
Sementara itu Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing mengatakan, berdasarkan hasil sidak bersama TPID Sultra untuk stok yang ada di gudang bulog, persiapan bulan puasa dan lebaran, semua masih sangat aman. Baik kebutuhan akan beras, tepung terigu, minyak goreng maupun gula pasir.
Dimana untuk kebutuhan beras saat ini, masih ada sekira 3 ribu ton yang tersimpan di gudang bulog. Bahkan diakhir Maret ini bakal ada panen raya di Konawe dan Bulog minimal akan menyerap 12 ribu ton beras dari panen raya tersebut.
“Tapi selain stok di gudang, kita juga sudah cek stok di pasaran, dimana beras medium masih sangat tersedia. Saat ini tinggal bagaimana langkah kita mengawasi pengecer agar betul-betul menjual beras sesuai harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah,”kata Sitti Mardati Saing saat memantau stok di Gudang Bulog, Kamis (16/3).
Kemudian untuk stok minyak goreng saat ini masih ada sekira 500 ribu liter. Bahkan masih akan datang stok minyak tambahan sekira 160 ribu liter untuk me suplay kebutuhan di Sultra. Tetapi khusus untuk wilayah Kota Kendari sudah di siapka sekira 100 ribu liter minyak goreng.
Selanjutnya, terkait gula pasir saat ini pun masih sangat tersedia. Dimana Bulog masih punya stok sekira 350 ton gula.
“Angka yang saya sebutkan tadi sejatinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan idul fitri. Tetapi bila memang stok masih kurang. Kita akan order lagi. Dan itu prosesnya cepat. Hanya butuh waktu seminggu stok sudan sampe. Intinya untuk komoditi lain selain beras, kita siap order lagi bila memang kebutuhan kurang untuk di distribusikan kepada masyarakat, “ungkapnya.
Ia berharap, dengan melimpahnya stok yang ada, masyarakat bisa melakukan belanja bijak dan tidak membeli barang berlebihan atau melakukan penimbunan. Agar semua kebutuhan bisa tetap tersedia.
“Harapan kita bila ada kenaikan harga dipasaran kita akan langsung mendrop ke pasar kebutuhan pokok yang kurang sehingga bisa menetralisir harga dan tak ada kenaikan. Sebab fungsi bulog dipasaran bagaimana tetap menjaga stabilitas harga, “pungkasnya.(RLS)